:)

welcome.............

semoga bermanfaat...^^


_salam sukses selalu :)

[mahasiswi STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA]

Sabtu, 27 September 2014

untuk guru mahakaryaku


untuk seseorang yang menjadi inspirasi dalam diamku..
tetaplah berdiri ditempat semula
berbuatlah yang selalu bisa memporak porandakan imajinasiku
bergeraklah diluar jalur, agar aku tak takut menyebrang porosmu
karena aku mengikuti jejak kakimu

salam..guru mahakarya ku -

Rabu, 24 September 2014

"siswa" menjadi topik dimalam kamisku :D


Hai pena yang manis, malam ini laptop mungil berwarna hijau muda menarik saraf-sarafku untuk menyentuhnya. Maaf malam ini aku tak berpihak padamu, pena mungil. J
Didepan layar berukuran 10 x 12cm ini aku termenung sesat. Mereka-reka apa yang akan tertulis disana. Alhasil, terlintas wajah-wajah penuh semangat yang samar-samar, namun aku bisa pastikan itu wajah para siswa yang belakangan ini menjadi alasanku untuk tersenyum dan tertawa tak kenal tempat. Menjadi pelepas gerah panasnya matahari. Yap, Mereka tak semuanya berprestasi, tapi jelas mereka punya kecerdasan. Mereka tak semuanya patuh, tapi yang jelas sebagian besar mereka adalah orang sukses masa depan. Mereka tak semuanya rajin, tapi yang jelas mereka semua kreatif. Sekilas kuutarakan mereka yang menjadi warna warni langkahku. Cukup. Tak boleh terlalu membluber, toh ini cuma ‘lisan’, alias Lintas tuliSan.
***
            Mereka ibarat benang yang membaluti benda berbentuk tabung tak beralas dan tak pula bertutup. Saling membelit. Mungkin benda itu tercekik. Namun, kita (red:benang dan sang  benda) bersatu (didalam ruang berbentuk persegi, yang sering disebut kelas). Tak peduli sakitkah itu. Benda tak bernama ingin sebuah pengakuan. Namun, jauh dari harapan, sebagian kecil yang mengakuinya. Benda asing tak bergelar ini berputar dimuka mesin jahit hanya agar sang benang bermanfaat, menjadi pakaian yang indah. Ketika digunakan dan menjadi benda yang penuh manfaat, lantas pernahkah sang benang menanyakan apa nama benda yang rela berputar-putar untuknya ?. sebagian kecil mungkin akan menjawab “ya, tentu akan kutanyakan apa nama benda tersebut”. Namun sebagian besar menolehpun tak sempat. Mungkin amnesia sedang menyerang. []
            Hidup ini memang cinema tak kenal ending. Para pemain berusaha memainkan perannya dengan profesional. Namun kebanyakan mereka lupa, siapa yang mengajarkan mereka menyebut huruf “a”, sehingga mereka mampu menghafal text berlembar-lembar. Mereka sering lupa siapa yang mengenalkan mereka angka “1”, sehingga mereka paham betul harus berakting ketika disebut satu..dua..tiga..action. hmm, tak hanya mereka, namun juga ‘kita’. []
            ***
pengalaman menjadi penyangga. Tak luput dari rasa jenuh yang mencolek, sesekali aku ingin duduk saja didepan kelas memandangi gerak gerik, juga celotehan asal mereka, ya..mereka..para siswa yang ibarat benang, benang yang akan menjadi pakaian indah dimasa depan. Dan kita semua adalah pemain yang berusaha akting dengan profesional dilayar kaca kehidupan. Kita semua punya guru, guru yang sering kita lupakan perannya. :’)

Saleum takzim ulon tuan keu mandum gure long..

Sabtu, 13 September 2014

kejujuranku (postingan yang pending)...


sejujurnya aku tak tau ini akan menjadi tulisan yang bertemakan apa. aku hanya ingin menulis. aktelah menutupi semua keaslianku, tapi tidak disini. entah berapa kali aku kecolongan dengan kejujuran. tapi kali ini semuanya atas kesengajaan.
banyak hal yang terjadi padaku belakangan ini. banyak sikap-sikap orang disekitar yang mengajarkanku untuk bersikap manis. ya, aku ikuti. mereka tidak mengajarkan secara langsung. tapi merekalah yang membentukku seperti ini.
terlebih ketika aku kehilangan sebuah buku notes berukuran telapak tangan, warnanya kuning dan gambar smile. aku benar-benar kehilangan peti penyelamat kesedihan. aku kehilangan sebuah tong rahasia.
aku yang terbiasa bercerita dengannya lewat rangkaian huruf, kini aku hanya bercerita lewat percakapan dengan diriku sendiri. aku khawatir buku itu terselip dimata orang lain. aku tak ingin ada seorangpun yang menyentuhnya !! apa lagi membacanya. tapi apa daya, aku tak juga menemukan keberadaannya.

untuk seseorang yang kurasa tak akan pernah mengunjungi blogku ini, kenapa semuanya berubah ? kenapa tak lagi memanjakanku ? apa karena kehadirannya ? kehadiran mereka ? kenapa tak lagi setia menjadi pendengar sinopsisku ? kenapa aku yang harus mendengar ceritamu tentang mereka ? kemana kau memelukku erat kala aku menangis ? kemana kau yang menggenggam tanganku kala aku mulai lengah dengan semua ? kemana kau yang selalu bertingkah konyol untuk melihatku tersenyum ? aku mulai kehilangan semuanya. aku mulai berjalan tegap seorang diri. yap ! seorang diri.
dan kini ketika aku ingin bercerita tentang orang yang telah mencemoohkanku, meremehkanku, kau tak ingin mendengarnya. kau berhasil membuatku menangis, walaupun dibelakangmu. selamat. aku kembali cengeng setelah sekian lama aku lupa dengan air mata yang asin. kau tau ada hal lain yang buat aku sedikit teriris hari ini ? kau tau ? tentunya kau tak pernah mau tau.
kau juga tak mau tau kenapa aku kurang ceria. yaa, memang semuanya tidak penting.

untuk seseorang yang dengan lantangnya bercakap merendahkan orang lain. sudah selayaknya kau hapus nomor handphoneku. kau s

celotehan anak muda merah


samar-samar terdengar suara riuh kodok diluar sana. tak apa, yang penting mereka menemani kesunyianku. tak mengganggu, toh aku memang benar-benar sendiri..

setelah 3 hari berlalu dengan bermacam ragam variasi jenis bentuk hal yang kulewati, kutuliskan surat kecil untuk hati yang terus menangis. kudiamkan ia dengan tinta merah, berharap mampu memudarkan kesedihan. tapi ternyata aku salah, terlalu sulit melangkah. kubangannya begitu besar, sehingga aku butuh seseorang untuk menggandeng separuh tanganku dari seberang sana. tapi siapa ? siapa yang bersedia ?
aku kehilangan mereka satu persatu. ya tepatnya hampir semua pergi dari kebiasaan mereka.
aku terlalu malang untuk hal percintaan, terlalu dangkal pula untuk hal persahabatan. aku lupa bahagimana rasanya satu tepukan pundak disaat warna hitam mencampuradukkan hari-hariku. ah, sudahlah. mungkin juga mereka melupakan hal itu untukku.

usahaku menyembunyikan semuanya tak sia-sia. Tuhan masih menyayangiku. Dia masih mengirim sang raja untuk mendengar satu ceritaku, walapun hanya satu cerita, dan walaupun dengan waktu alakadarnya. terdengar sangat ringan. tetapi memang begitu, hanya ada sisa-sisa waktu pelepas penat yang tersedia untukku. dan aku terima itu...walau sampai kapan aku tak bisa menjaminnya penuh..

sudah beberapa hari kepalaku sempoyongan dan mata meredup. tapi teman itu berhasil mengajarkanku bahwa tak ada yang sia-sia. baiklah, kusimpan semua cerita tak bertuan ini dibawah tanah kehidupanku. kubasahi tanahnya agar setia menjadi kenangan selamanya...

Strowberry, yang terlihat indah serta warna merah yang memancarkan kekuatan, tapi siapa sangkat ternyata asamnya hidup juga ada didalamnya..
salamku untuk semua kenangan yang pernah traveling bersama bayangan indah di sudut pikiran.. salam rinduku untuk semua terkasih yang beranjak dari kebiasaannya dan mulai melangkah dengan senyum barunya..
salam sukses untuk masa depan yang kurencanakan sejak dini..
salam hangat cinta kasih tak berujung untuk abi dan mamak yang setia mendampingi ketika ada air mata dibalik tirai tidurku, walaupun cerita real itu kusembunyikan dalam buku diari.
salam subuh untuk rumah blogku yang masih setia dengan celotehan anak muda merah :)

kukembalikan suasana subuh ini bersama kodok-kodok manja diliar sana.