:)

welcome.............

semoga bermanfaat...^^


_salam sukses selalu :)

[mahasiswi STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA]

Kamis, 14 Maret 2013

Pilihan, keyakinan dan resiko




Hidup ini adalah pilihan, dan dibalik apa pun yang kita pilih akan ada resiko. Contoh sederhana, sekarang anda ingin sekali memasak  telur dadar, namun garam sedang tidak ada. Pilihannya adalah, anda tetap masak telur dadar dan menyantapnya, tapi tidak ada rasa, alias tawar. Atau anda tidak memasaknya sekarang (beli garam terlebih dahulu), namun alhasil telur dadar berasa (hehe). Anda akan pilih yang mana ? apa pun pilihan yang anda ambil, anda tetap akan menerima resiko. Itu hanya contoh terlalu sederhana (sampai-sampai bisa dikatakan contoh yang tidak menarik,hehe.).

Nah, tapi perlu kita ingat bahwa pilihan apapun yang kita ambil, kita harus memilihnya dengan “keyakinan”. why ?  jelas dong. Kalau tidak yakin, maka akan ada kata “penyesalan” nantinya. Ya toh ?. membahas ini, saya jadi teringat dengan sebuah kisah Bilal bin Rabbah (Budak pada masa Raulullah SAW)  ra ketika disiksa oleh tuannya. Ketika sang tuan bertanya pada Bilal “man huwa aqwa sayyiduka am rabbuka al-ahad ?” (siapakah yang lebih kuat tuanmu ataukah Tuhanmu Yang Esa ?) dengan keyakinannya yang teguh Bilal menjawab al-ahad.. al-ahad.. meskipun ia mendapat siksaan yang lebih berat karna jawabannya, ia tidak sedikitpun menyesali jawabannya. Why ?

Nyaan...ban... si “keyakinan” ini tadi lah yang membuat Bilal gak goyang (bahasa anak muda sekarang, maksudnya gak goyah-imannya). Karna yakin, ia siap menerima resiko dari pilihannya. Apakah hanya Bilal yang mampu begitu ? oh no banget.. siapapun mampu. Kesadaran lah mengontrolnya. Si yakin tadi itu berkaitan pula dengan si ikhlas. Hmm, tak putus-putus kaitannya.hehe
Intinya adalah ketika kita dihadapkan dengan pilihan, maka gunakan kesadaran kita untuk memilihnya, disamping itu, lihatlah resikonya pula. Dan kemudian pilihlah pilihan sesuai dengan kesadaran kita. Jangan lupakan si Yakin tadi, karna dia berperan penting. Dan ketika harus menghadapi si Resiko, panggillah si Iklas untuk mendampingi kita. J Lancarlah pilihan-pilihan kita.hehe

Wallahu a’lam bishshawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar