Kesadaran
“Ya Allah, kuatkanlah
hambaMu ini ketika berada dalam kepedihan hati. Tegarkanlah hambaMu ini ketika
berada dalam masalah. Dan ikhlaskan hati hamba menghadap segala liku-liku
kehidupan yang rasanya sulit dijalani. Amin ya Rabb”. Ini adalah potongan doa
yang kupanjatkan setiap selesai shalat. Dan belakangan ini aku merenungkannya.
Mengapa aku cengeng setiap ada hal-hal yang mengganjal ? kenapa aku lebih
banyak mengeluh dari pada bersyukur ? padahal aku kan terus berdoa. Dan
teman-teman tau gak apa yang aku lupakan ? aku lupa untuk berusaha dengan
dengan peluang yang telah Tuhan berikan padaku. Aku menyia-nyiakannya dengan
terus saja memelihara keburukan itu.
Tuhan mempertemukan kita dengan
masalah, baik lahir maupun batin. Bukan berarti Tuhan membiarkan kita untuk
merasa kesulitan, namun Tuhan ingin mengabulkan doa yang kita panjatkan,
teman-teman. Ketika dalam masalah maka berusaha lah tenang, rileks, dan
berfikir, disitulah lahirnya sebuah kekuatan dan ketegaran yang selama ini kita
minta. Dan serahkan semuanya kepada Allah, maka disitulah lahir sebuah
keikhlasan. Saya ingin mengulang kata-kata yang pernah saya tulis sebelumnya, berbaik
sangkalah pada-Nya, karna Allah Maha mengetahui yang terbaik untuk hambanya.
Berbuat baik ibarat menanam padi
Aku ingat kata-kata seorang
teman se-unitku ketika ia menjawab sebuah pertanyaan dari teman yang
lainnya, bahwa orang berusaha melakukan kebaikan (berubah menjadi lebih baik)
maka diibaratkan seperti orang yang menanam padi. Ketika kita menanam padi,
maka rumput akan tumbuh. Dan lain halnya ketika ia menanam rumput, padi tidak
akan tumbuh. Artinya apa ? ketika seseorang berusaha menjadi lebih baik, maka
banyak rintangan yang muncul beriringan. Itu adalah untuk menguji kemantapan
kita. Dan untuk melakukan keburukan, itu gampang saja melakukannya.
Sosok Sumayyah dan Malahayati
Terbesit dihati dihati ingin
menjadi wanita shaleha yang tegar dan teguh layaknya sosok Sumayyah , dan
menjadi wanita pemberani seperti Laksamana Malahati yang gigih. Apa pantas ??
(ini sih kata-kata khas-nya dosen favoritku. Hehe). Pantas aja dong. Ketegaran
Sumayyah mempertahankan tauhidnya sungguh luar biasa. Apakah dengan secara
tiba-tiba ia disebut wanita yang tegar ? Tidak. Tuhan mempersiapkan sesuatu
untuk mengujinya agar ia menjadi tegar dan teguh. Inilah cara Tuhan menjadikan
seseorang itu kuat. Bagaimana dengan pahlawan Aceh Malahayati ? ya, ia adalah
sosok wanita yang tercatat dalam sejarah sebagai laksamana pertama di dunia. Ia
memimpin 2000 pasukan inong balee (janda-janda pahlawan yang gugur) dan
berhasil membunuh Cornelis de Houtman. bisa kita contoh dari sisi
keberaniannya. Luar biasa kan..
Tips menjadi wanita yang
kuat, tegar dan ikhlas dalam menghadapi kesulitan (ala sarah. hehe).
1. Tenangkan
pikiran, dan coba rileks-kan badan (atur posisi badan yang nyaman)
2. Beri
sebuah senyuman untuk diri sendiri. Walaupun senyuman yang asal dan terpaksa.
Tapi berusahalah tersenyum. Karna senyuman melahirkan kekuatan.
3. Tutup
mata, kemudian bicaralah dalam hati “aku kuat, aku ikhlas, karna aku bersama
Allah”.
4. Tarik
nafas panjang dan lepaskan perlahan
5. Bukalah mata, dan rasakan sensasinya yang berbeda. Hehe
6. Barulah berfikir apa yang harus dilakukan kemudian
Tips 1 sampai 4 adalah untuk
benar-benar menenangkan pikiran, karena ketika dalam kesulitan atau keadaan
yang buruk, kita terhambat untuk berfikit positif, maka tenangkanlah pikiran
terlebih dahulu baru kemudian fikirkan apa yang seharusnya dilakukan. Ini tips
dariku, mudah-mudahan bermanfaat.
Maka mulailah dari sekarang
sama-sama kita kendalikan diri kita untuk menjadi sosok yang kuat.
Allau Akbar................!! :)