:)

welcome.............

semoga bermanfaat...^^


_salam sukses selalu :)

[mahasiswi STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA]

Sabtu, 10 November 2012

cerita ^^


Selingan dalam Belajar
Kisah Raja dan Pengawalnya

Sebelum memulai mata kuliah geometri bidang, Buk Amel selaku dosen pembimbing kami yang masih muda dan  cantik itu menceritakan sebuah kisah yang baru didapatnya pagi itu juga. Awal kisah bermula dari seorang raja di suatu wilayah yang hobinya berburu. Setiap harinya ia memenuhi hobinya itu dengan ditemani seorang pengawal yang sangat setia.

            Suatu hari, sang raja pergi berburu ditemani pengawal, di tengah perjalanan mereka beristirahat. Dan ketika sang raja mengasah pisau tak sengaja melukai jarinya sampai terpotong. Sambil mengeluh kesakitan, sang raja berkata pada pengawal “ Bagaimana ini, jariku sudah cacat”. Sang pengawal menjawab “tidak apa-apa Raja, Itu baik untuk anda”. Mendengar jawaban pengawal, sang raja marah dan berkata “ Kamu bilang baik untukku ?! masuklah kau kepenjara, karena telah menghinaku !”. Mereka pun kembali menuju istana. Sesampai di istana, raja memerintahkan kepada pengawal-pengawalnya untuk memasukkan si pengawal yang setia menemaninya berburu itu kedalam penjara. Lantas, apa kata si pengawal ? “Tidak apa-apa, ini baik untukku”. Jawaban serupa dengan yang ia lontarkan kepada raja.

            Di waktu yang lain, sang raja pergi memenuhi hobynya sebagai pemburu budiman, namun ia pergi seorang diri. Sampai petang menghampiri raja tak kunjung kembali ke istana. Ternyata ia tersesat di hutan. Sampai disuatu daerah ia bertemu dengan suku yang ternyata mereka sedang mencari tumbal untuk sesembahan kepada dewa. Karna sang raja dianggap orang asing tersesat dan  memiliki fisik yang sehat dan pantas menjadi tumbal, maka raja pun di tangkap. Untuk memenuhi syarat-syarat menjadi sesembahan, sang raja pun di periksa seluruh tubuhnya, dan ternyata nasib baik berpihak pada raja. Ia pun di lepas oleh suku tersebut. Karena mereka tidak ingin memberi sesembahan kepada dewanya yang sudah cacat, meski hanya cacat  jarinya. Sang raja pun di lepas dan diantar kembali keistana. Ia merenungkan kata-kata yang pernah diucapkan oleh pengawalnya yang setia beberapa waktu silam. Tenyata apa yang dikatakan pengawal waktu itu adalah benar. Dan kebenarannya hari ini. Sang raja pun menghampiri pengawal yang berada di penjara. Ia menceritakan semua kejadian hari itu, dan meminta maaf kepada pengawal karna telah menghukumnya. Seandainya tangannya itu tidak terpotong dan cacat maka raja telah menjadi tumbal suku pedalaman itu. Namun, pengawal malah berterima kasih kepada raja karena telah marah dan menghukuminya masuk kepenjara. Dengan heran raja bertanya “Kenapa berterima kasih ? aku telah menghukummu wahai pengawal.” Dengan berlutut pengawal pun menjawab “seandainya raja tidak menghukumku, maka hari ini tentu aku menemani raja berburu. Dan jika kita bertemu suku itu, maka aku lah yang menjadi tumbal bagi mereka. Terima kasih raja, kau telah menyelamatkan nyawaku”.

Hikmah
Sampai hari ini kita belum juga dapat menyadari bahwa segala sesuatu itu ada hikmahnya. Bahkan sesering mungkin kita tidak dapat menerima sesuatu yang terjadi diluar harapan kita. Ini adalah hal yang salah. Seperti pada kisah diatas, apa pun yang terjadi hari ini tidak harus menampakkan hasil di hari ini jua. Tapi yakinlah itu akan ada hikmahnya. Sebagai seorang pelajar, sadarilah bahwa yang kita pelajari hari ini akan berdampak nanti dikemudian hari. Kita menanam hari ini, namun hasilnya akan kita capai dikemudian hari. Maka lakukanlah apa yang menjadi kewajiban kita hari ini, jangan takut berdampak nihil, karna nanti di kemudian hari insya Allah kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
Petiklah hal-hal positif dari kisah di atas. Semoga bermanfaat. :)

Sarah Zulkarnaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar