hai.. mungkin ini sapaan
yang sedikit kaku.hehe. saya hanya ingin bercerita sedikit saja, yakinlah,
hanya sedikit. tentang keadaan saya saat ini :D nah,, saya mulai ya..
begini
ceritanya, beberapa hari yang lalu, pagi-pagi, saya tertabrak entah apa benda
itu, dia menabrak mata sebelah kiri saya, rasanya seperti dilempar dengan bola
kasti besar. Sakit sekali, teman. Mungkin sejenis kumbang besar. Saat itu mata
saya berair terus, pedih bukan main, tapi saya tidak terlalu khawatir, saya
terus melaju, tapi mata semakin perih akhirnya sayapun berhenti. Ketika saya
lirik ke kaca spion, ternyata mata saya sudah merah. Saya diamkan saja dia.
Pedih sesekali, seperti ada benda lain didalam mata, tapi tidak kasat mata.
Seharian
sakit itu tak juga hilang, dan keesokan harinya masih juga sakit, akhirnya saya
putuskan untuk pergi kedokter. Saya pergi sendiri. Setelah diperiksa uh,
mengejutkan saudarrra saudarra, ternyata dibola mata hitam saya ada luka.
Ketika diperjelas, ada putih (luka) dan didalam putih itu ada hitam, kata
dokter itu sich benda. Beliaupun coba dengan pembersihan, ternyata tuh benda
masih ada ditempat. Pembersihannya itu, mata kita disemprot kencang biar
bendanya terangkat. Alhasil sibenda masih ditempat semula. Aih, mata saya pedis
bukan main. Dokterpun menyarankan untuk masuk ruang oprasi. Spontan terkejut
saya. Dalam bayangan saya, apa apain ini, hal yang saya anggap biasa saja malah
harus bermain dengan kamar oprasi. Duh, waktu
itu mata saya mulai berkaca-kaca, saya yakin karena mata saya sakit ya
teman... saya tidak cengeng loh -__-“. Bla bla bla panjang lebar beliau memberi
saran dan resep. Akhirnya selesai, hanya pembayaran print foto mata saya. Eh,
trnyata ketika mau ambil obat, uangnya kurang, kata mama pulang aja dulu nanti
beli sama mama obatnya. Saya pulang dalam keadaan mata tertutup sebelah,
diperban maksudnya, bisa anda bayangkan?. Hehe. Sedih lho saya waktu itu,
sedihnya takut ni mata kenapa napa, tapi saya tetap senyum senyum sendiri
sambil bawa honda, biar gak masuk dalam suasana kalut gimana gitu, hehe.
Sampai
dirumah, mama terkejut dengan saya yang mungkin mirip dengan si bajak laut,
haha. Saya ceritakan dari a sampai z dengan orang tua saya, saran mama coba ke
dokte lain. Dan kami pun menuju kedokter yang berbeda, kali ini abi dan mama
ikut turun tangan. Hehe. Singkat cerita (walaupun gak singkat kalee), dokter
yang ini dengan santainya meyakinkan bahwa mata saya hanya ada luka dan tidak
ada lagi benda yang tertinggal disana. Sedikit lega, tapi jujur saya kurang
yakin saat itu, karena alat-alat dokter yang ini tidak selengkap dan secanggih
dokter pertama tadi. Uh, di sesi ini asli saya sempat menangis(sikit). Terbayang
kalau mata ini sakit, gimana saya menyelesaikan beberapa target saya yang harus
bermain dengan laptop berjam-jam. Huhu. Tapi karena melihat mama dan abi
meyakinkan tidak terjadi apa-apa, yap, saya pun yakin. Setelah itu saya coba
fikir-fikir, ini semua milik Tuhan, kalaupun kenapa-kenapa kan Tuhan yang
paling tau apa yang terbaik untuk miliknya, jadi saya ikhlas sajalah apa yang
terjadi. J
Dan
saya sekarang kemana-mana dengan perban mata sebelah ala bajak laut ni, hehe.
Awalnya gak PD, tapi ya gimana lagi, J tetap keep smile aja haha. Enjoy it.
Tau
gak, serba ribet sih sebenarnya, gimana enggak, saya suli merasakan jarak, kadang
saya bingung tuh benda jaraknya dekat gak dengan saya. Mau megang sesuatu kayak
udah dekat padahal bendanya jauh. Trus, kepala hoyong tiba-tiba kalau lama-lama
liat sesuatu, apa lagi lama-lama ditempat yang terlalu terang atau kena cahaya
matahari, ya wajar aja, kalau mata sakit telinga hidung kepala juga ikutan. Hehe.
Mereka kan satu genk.haha. Ni aja
ngetik pening bingiiit teman, haha. Obat tetesnya juga harus 2 jam sekali.
Haha. Tapi ini semua kan cobaan. Alhamdulillah saya bisa merasakan gimana rasanya
melihat dengan sebelah mata, ini semi nya. Hehe, bukan mendoakan, tapi coba
menjadikan ini refleksi untuk diri saya sendiri. Ternyata tak ada yang gampang
didunia ini. J
Saudara-saudaraku
yang dimuliakan Tuhan, bersyukurlah kalian yang sempurna indranya, jaga titipan
Tuhan sebaik-baiknya. Yakinlah apapun yang terjadi itu yang terbaik. Mungkin seharusnya
saya tidak perlu menceritakan ini, tapi saat ini yang saya fikirkan adalah
bagaimana kalian harus bisa mensyukuri yang kalian miliki saat ini, teman. Itu saja.
Semoga bermanfaat. :)