:)

welcome.............

semoga bermanfaat...^^


_salam sukses selalu :)

[mahasiswi STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA]

Rabu, 24 September 2014

"siswa" menjadi topik dimalam kamisku :D


Hai pena yang manis, malam ini laptop mungil berwarna hijau muda menarik saraf-sarafku untuk menyentuhnya. Maaf malam ini aku tak berpihak padamu, pena mungil. J
Didepan layar berukuran 10 x 12cm ini aku termenung sesat. Mereka-reka apa yang akan tertulis disana. Alhasil, terlintas wajah-wajah penuh semangat yang samar-samar, namun aku bisa pastikan itu wajah para siswa yang belakangan ini menjadi alasanku untuk tersenyum dan tertawa tak kenal tempat. Menjadi pelepas gerah panasnya matahari. Yap, Mereka tak semuanya berprestasi, tapi jelas mereka punya kecerdasan. Mereka tak semuanya patuh, tapi yang jelas sebagian besar mereka adalah orang sukses masa depan. Mereka tak semuanya rajin, tapi yang jelas mereka semua kreatif. Sekilas kuutarakan mereka yang menjadi warna warni langkahku. Cukup. Tak boleh terlalu membluber, toh ini cuma ‘lisan’, alias Lintas tuliSan.
***
            Mereka ibarat benang yang membaluti benda berbentuk tabung tak beralas dan tak pula bertutup. Saling membelit. Mungkin benda itu tercekik. Namun, kita (red:benang dan sang  benda) bersatu (didalam ruang berbentuk persegi, yang sering disebut kelas). Tak peduli sakitkah itu. Benda tak bernama ingin sebuah pengakuan. Namun, jauh dari harapan, sebagian kecil yang mengakuinya. Benda asing tak bergelar ini berputar dimuka mesin jahit hanya agar sang benang bermanfaat, menjadi pakaian yang indah. Ketika digunakan dan menjadi benda yang penuh manfaat, lantas pernahkah sang benang menanyakan apa nama benda yang rela berputar-putar untuknya ?. sebagian kecil mungkin akan menjawab “ya, tentu akan kutanyakan apa nama benda tersebut”. Namun sebagian besar menolehpun tak sempat. Mungkin amnesia sedang menyerang. []
            Hidup ini memang cinema tak kenal ending. Para pemain berusaha memainkan perannya dengan profesional. Namun kebanyakan mereka lupa, siapa yang mengajarkan mereka menyebut huruf “a”, sehingga mereka mampu menghafal text berlembar-lembar. Mereka sering lupa siapa yang mengenalkan mereka angka “1”, sehingga mereka paham betul harus berakting ketika disebut satu..dua..tiga..action. hmm, tak hanya mereka, namun juga ‘kita’. []
            ***
pengalaman menjadi penyangga. Tak luput dari rasa jenuh yang mencolek, sesekali aku ingin duduk saja didepan kelas memandangi gerak gerik, juga celotehan asal mereka, ya..mereka..para siswa yang ibarat benang, benang yang akan menjadi pakaian indah dimasa depan. Dan kita semua adalah pemain yang berusaha akting dengan profesional dilayar kaca kehidupan. Kita semua punya guru, guru yang sering kita lupakan perannya. :’)

Saleum takzim ulon tuan keu mandum gure long..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar