Bismillahirrahmanirrahim.
Kali
ini saya ingin berbagi tentang kehidupan, tentang seorang teman yang saya lihat
begitu ceria, tapi ternyata kehidupannya tidak secerah senyumannya. Terlepas
dari saya hanyalah seorang penulis amatir, tulisan ini untuk sebuah renungan
terutama untuk saya sendiri, betapa kurangnya rasa bersyukur saya selama ini.
Sebutlah
namanya Diana, Diana teman seruang saya dikampus. Dia memang sering datang
terlambat. Tapi, ia terlambat karena banyak hal, tidak seperti kita yang
“mungkin” terlambat kekampus karena telat bangun, ban bocor atau alasan
lainnya. Tapi sosok Diana terlambat karena harus menempuh perjalanan dua jam
dari rumah menuju kampus, dan itu setelah ia harus memberi makan binatang
ternaknya, juga ia harus belanja untuk kebutuhan kede yang menjadi masukan untuk keluarganya. Bayangkan saja teman, perjalanan
pergi Diana ke kampus harus menghabiskan lima belas ribu 15.000, kalau pulang
pergi kurang lebih 30 ribu. Memilih untuk tetap tinggal bersama keluarga yang
berjarak jauh memang menjadi pilihannya, karena ia harus membantu ibunda untuk
keperluan lainnya.
Saya
pribadi salut dengan perjuangannya untuk sekolah. Meski dengan keadaan yang
demikian, ia sama seperti teman yang lain, belajar seperti biasa, memenuhi
kebutuhan dan tugas kuliah seperti yang lainnya. Dan ia tak pernah menjadikan
ALASAN atas keadaannya. Bahkan mungkin kalian yang diluar sana tak pernah bisa
membaca keadaannya yang sebenarnya setelah melihatnya, karena memang tak
tercermin jelas latarbelakangnya yang sebenarnya itu. Yang jelas Diana adalah
sosok pekerja keras. Banyak usaha yang ia tempuh untuk biaya tambahan perkuliahan,
jujur, saya salut padanya.
Didaerah
saya, bisa dikatakan banyak yang seperti Diana, bahkan diruangan saya ada
beberapa teman saya yang demikian, saya sedih karena sejauh ini belum bisa
berbagi apa pun untuk mereka, dengan keterbatasan saya ini saya mencoba
menjadikan mereka sebagai contoh yang memang baiknya kita contohi.
Wahai
Sahabatku yang berada diluar sana, yang jauh lebih mampu, jauh lebih terjamin
kesuksesan dan seluruh fasilitas yang kalian inginkan, jangan sia-siakan
keberadaan kalian, sebagian orang bersusah payah berjuang untuk meraih
kesuksesan, untuk mendapatkan ilmu, tapi sebagian kita lainnya hanyala
bersandiwara dengan sekolah. Tampil rapi menuju kampus, tapi sampai disana, apa
? hanya sepersekian persen yang mampu menjadi bekal kita menuju sukses. Dimana rasa
bersyukur kita ?
Saya
bersyukur bertemu dengan kalian disini wahai kawan-kawan yang berjiwa besar, Berkomunitas
dengan kalian, membuat saya banyak bersyukur. Dan saya benar-benar salut pada
kalian, termsuk Diana.
Saya
yakin, suatu hari nanti kalian akan menjadi orang yang sukses. AMIN.
ah..jadi malu..saya jarang banget berangkat sekolah...hah..spertinya mesti harus belajar banyak.....
BalasHapussemoga bisa bagi waktu kerja dan sekolah...
hehee..iaa semoga semuanya bisa kita bagi sesuai kapasitas masing-masing hehe :)
HapusWaahh.. semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur yaa dan ga menyia-nyiakan waktu.. salam buat "diana" sarah (:
BalasHapushehehe...iaa datul..amin
Hapusoke..sip :) ;)
wahh... menarik ne dijadikan contoh...
BalasHapusbisa jadi orang yang telihat "terkendala" saat sekolah, dia lah yang berhasil kelak...
salam kenal..:)
iiaa..patut dicontoh untuk kita semua :)
Hapusbaaiiik..salam knl kmbali :)
Seneng abang baca tulisannya Sarah, semoga semangat dan kerja keras Diana bisa jadi semangat buat kita semua untuk berbuat baik :)
BalasHapusmakasih bg..iiaa....semngatnya itu prlu ditiru kn bg, ap lgi selagi berstatus "anak muda" hhehehe
HapusSemoga suatu saat Diana menjadi orang yang sukses dan semoga menjadi semangat dan motivasi, yaa. Menginspirasi ... :-)
BalasHapusamiiiinnn..ya Allah..:) mksi bg..:)
Hapus